Surgayang Tak Dirindukan menjadi salah satu film paling sukses yang dirilis tahun 2015. Film ini juga menuai berbagai pujian dan dibanjiri penghargaan. Berkat kesuksesannya, film ini dibuat sekuelnya pada bulan Februari 2017 lalu. Penasaran dengan kisah poligami antara Laudya, Fedi, dan Raline? Maka, Surga yang Tak Dirindukan adalah pilihan
DalamSurga Yang Tak Dirindukan, kebahagiaan Arini (Laudya Cynthia Bella) mendadak terenggut ketika mendapati suami tercintanya, Pras (Fedi Nuril), diam-diam telah mempersunting perempuan lain, Meirose (Raline Shah), sebagai istri muda tanpa seizinnya. Keputusan Pras untuk menikah lagi bukannya tanpa alasan.
Surga adalah tempat bagi orang-orang yang ikhlas dan pandai bersyukur." ( Arini) "Jangan suudzon, kayak gak punya Tuhan aja Ente." ( Amran) "Selama ada Allah di hatimu, kamu tidak akan menderita. Makanya Iqra!" ( Guru Masa Kecil Pras) "Orang yang diberkahi, hatinya akan tenang Karena terang." ( Pras)
Vay Tiá»n Nhanh. Surga Yang Tak Dirindukan 1PERHATIAN!Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini. Seorang wanita tentu menginginkan kehidupan pernikahan yang bahagia bersama suami yang disayanginya. Pada film Surga yang Tak Dirindukan, sosok Arini sudah memiliki kehidupan impian itu. Namun kebahagiaannya runtuh saat muncul wanita lain di kehidupan pernikahannya. Inilah review dan sinopsis dari film Surga yang Tak Dirindukan, sebuah film drama religi Indonesia tentang kisah poligami dalam pernikahan. Sinopsis Film Surga yang Tak Dirindukan dimulai saat Prasetya atau Pras bersama teman-temannya, Amran dan Hartono tengah melakukan riset untuk skripsi mereka. Tanpa sengaja, Pras bertemu dengan sosok wanita bernama Arini yang memiliki hobi mendongeng untuk anak-anak. Pras yang jatuh cinta pada pandangan pertama pun akhirnya mendekati Arini dan keduanya akhirnya menikah. Waktu berlalu, pernikahan Pras dan Arini tampak begitu bahagia. Mereka dikaruniai seorang putri bernama Nadya. Suatu hari saat Arini dan Nadya tengah berlibur ke rumah kakek dan neneknya, Pras yang tengah dalam perjalanan menuju tempat kerjanya melihat sebuah peristiwa kecelakaan yang melibatkan seorang wanita. Pras pun menolong wanita itu dan membawanya ke rumah sakit. Rupanya wanita itu tengah hamil dan harus segera melakukan operasi agar bayinya selamat. Pras kemudian mengetahui jika wanita itu bernama Meirose. Ia berniat bunuh diri karena putus asa dengan hidupnya. Setelah dilakukan operasi, bayi Meirose selamat dan Pras menamainya dengan nama Akbar. Namun Meirose kabur dari kamarnya dan hendak bunuh diri dengan meloncat dari atas gedung. Demi meyakinkan Meirose agar tak bunuh diri, Pras berjanji untuk menikahinya. Mereka berdua pun langsung menikah di rumah sakit dan Meirose menjadi mualaf. Namun Pras belum berani menceritakan hal tersebut pada Arini. Saat hendak menyusul Arini ke rumahnya, Pras mendengar kabar duka jika mertuanya meninggal dunia. Pras kembali menunda untuk berbicara pada Arini. Setiap hari, Pras harus bolak-balik dari rumahnya untuk menjenguk Meirose dan Akbar. Pekerjaannya pun mulai terganggu. Hingga suatu hari, Arini menemukan resep obat untuk bayi Akbar di saku celana Pras. Arini pun mulai mencari tahu mengenai hal tersebut hingga akhirnya ia menemukan alamat rumah Meirose. Arini mendatangi rumah tersebut dan marah pada Meirose. Pras yang mendengar kabar itu pun langsung pulang ke rumah. Arini yang masih marah meminta untuk pisah rumah sementara dengan Pras. Pras akhirnya pergi dari rumah tersebut. Ia semakin kebingungan dengan kondisinya saat ini. Di satu sisi ia begitu menyayangi Arini, namun ia juga tak bisa melepaskan Meirose. Perlahan, Arini mulai belajar ikhlas dan menerima apa yang terjadi pada pernikahannya. Begitu pula dengan Meirose yang menyadari bahwa ia tak seharusnya hadir di pernikahan Pras dan Arini. Puncaknya saat Pras kritis akibat ditusuk orang tak dikenal, Arini mendatangi rumah Meirose dan mengajaknya untuk membawa Akbar dan menemui Pras. Setelah itu, hubungan Arini dan Meirose mulai membaik. Arini dan Meirose mulai sering bersama di berbagai kegiatan. Suatu hari saat menginap di rumah Arini, Meirose tiba-tiba pergi dan meninggalkan Akbar. Arini dan Pras kemudian menyusul Meirose ke stasiun kereta api dan bertemu Meirose sesaat sebelum kereta voucher streaming Netflix, Disney+, Prime Video, Viu, dll murah di Lazada Meirose berpamitan dan menitipkan Akbar pada Arini. Ia juga meminta maaf karena telah mengganggu pernikahan Pras dan Arini. Meirose pun pergi. Kisah Cinta Dibalut Nilai Religi yang Dikemas Menarik
Saya bukan orang yang anti dengan film berkonten reliji, hanya tidak menyukai film yang bawa-bawa agama, terus lupa untuk bercerita karena terlalu sok sibuk berdakwah, menceramahi dan mengurusi moral penontonnya. Padahal jika film-film yang mengusung tema reliji dibuat terbalik, lebih ingin memaparkan apa isi ceritanya ketimbang mengubah film jadi sebuah mimbar belaka, pesan kebaikan yang ingin disampaikan justru bisa lebih diterima, tidak sekedar numpang lewat masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Coba lihat âHijrah Cintaâ, mungkin dapat dijadikan acuan bagaimana membuat film reliji yang baik, bercerita dulu sambil berdakwah pelan-pelan. âAssalamualaikum Beijingâ juga masuk ke dalam daftar film reliji yang bisa saya nikmati, drama romantis berselimut dakwah yang tidak melulu cerewet berceramah dan tak hanya menjual adegan tangis-tangisan. Lalu ada âHijabâ yang memperlihatkan jika film reliji juga bisa begitu menyenangkan, tidak kaku terbebani oleh pesan kebajikan dan moral. Nah, terakhir ada âMencari Hilalâ, banyak bicara soal agama tapi tidak pernah sekalipun terkesan menggurui siapapun, sesekali menceramahi tetapi tak lupa untuk bercerita pada penonton. Sebetulnya, âSurga yang Tak Dirindukanâ masuk dalam daftar film yang dicoret, film yang saya hindari karena kontennya memang berseberangan dengan selera. Satu-satunya alasan yang kemudian mendorong saya untuk nekat menonton film yang dibintangi Fedi Nuril, Laudya Cynthia Bella dan Raline Shah ini, karena ada nama Kuntz Agus terpampang selaku sutradaranya. âRepublik Twitterâ membuat saya berpikir, mungkin saya akan menyukai âSurga yang Tak Dirindukanâ, Kuntz Agus mungkin akan menyajikan sebuah film reliji yang berbeda, tidak seperti apa yang saya bayangkan sebelumnya. Ditambah lagi, saya menyukai karya-karyanya Asma Nadia yang sudah lebih dulu difilmkan, termasuk âRumah Tanpa Jendelaâ. Well, setengah perjalanan film ini di paruh pertamanya bisa dikatakan mengalir mulus, semulus kulit wajah Arini Laudya Cynthia Bella. Saya masih bisa terima dicekoki kisah romansa klise yang nantinya dipertontonkan, setidaknya film ini punya niat baik untuk mencoba membangun chemistry antara Pras Fedi Nuril dan Arini, takarannya pun dirasa pas. Jadi saya bisa dibuat yakin keduanya saling jatuh cinta, seperti saya meyakini bakal âselamatâ hingga film ini selesai. Rasa nyaman saya sayangnya mulai terusik begitu orang ketiga dimunculkan di âSurga yang Tak Dirindukanâ, adanya Mei Rose Raline Shah memang titik-balik yang mengubah situasi, tidak hanya yang menggonjang-ganjing kedamaian Pras dan Arini, mengancam keutuhan rumah tangga mereka, tapi juga membuat saya gelisah melihat jalinan cerita yang terlalu mengada-ngada, hanya agar semuanya jadi tampak kacau sekaligus untuk memancing konflik yang lebih besar. Awalnya agak sulit untuk menerima kenyataan kalau Pras kemudian menikah lagi dengan Mei Rose, hanya karena alasan mencegah dia bunuh diri, tapi kalau dipikir-pikir lagi, lelaki normal mana yang akan melewatkan kesempatan untuk bisa menikah dengan perempuan secantik Raline Shah, jadi beruntunglah Fedi Nuril ini, sudah punya Laudya Cynthia Bella, pintar juga cari alasan untuk menikahi Raline Shah. Mungkin akan berbeda situasinya kalau perempuan yang mau bunuh diri bukan Raline Shah, sebut saja misalnya Omaswati, apakah Fedi Nuril masih akan bilang âsaya akan menikahi kamuâ? atau pura-pura kepleset dan melepaskan pegangan tangan, membiarkan Omas jatuh ke bawah ala Hans Gruber di film Die Hard? Walaupun kemudian menyadari âSurga yang Tak Dirindukanâ memang bukanlah film yang dibuat untuk orang seperti saya, tidak berarti saya kemudian langsung menilai film ini jelek secara keseluruhan. Temanya jelas tak sesuai dengan selera saya, dan butuh perjuangan keras untuk bisa menikmati formula melodramanya yang menyenggol persoalan poligami. Terlepas dari ketidakcocokan, saya harus mengakui kualitas Kuntz Agus dalam membungkus âSurga yang Tak Dirindukanâ, filmnya cantik dan pemainnya âdipaksaâ untuk mampu bermain bagus maksimal. Di balik derasnya air mata yang membasahi pipi, Laudya dan Raline sama-sama tampil bersinar memerankan karakter mereka masing-masing. Totalitas mereka dalam berakting pada akhirnya tidak hanya membuat kita peduli pada Arini dan Mei Rose, terlibat secara personal dan emosional, tapi juga sekaligus meniupkan nyawa pada kedua karakter, menghidupkan mereka. Dikeroyok dua perempuan cantik, untungnya tak membuat Fedi Nuril kehilangan fokus, performanya masih mampu mengimbangi Laudya dan Raline. Didukung tata produksi, sinematografi dan artistik yang cukup jempolan, âSurga yang Tak Dirindukanâ sayangnya tidak bisa saya nikmati sepenuhnya, film reliji yang sulit untuk dapat cinta dari saya.
Surga Yang Tak Dirindukan Photos Movie Info A happily married man saves an unwed expectant mother and takes her as his second wife, without telling his first wife of his plans. Genre Drama Original Language Indonesian Director Kuntz Agus Producer Manoj Punjabi Writer Alim Sudio, Asma Nadia Release Date Streaming Jan 29, 2019 Runtime 2h 5m Production Co MD Pictures Cast & Crew Critic Reviews for Surga Yang Tak Dirindukan There are no critic reviews yet for Surga Yang Tak Dirindukan. Keep checking Rotten Tomatoes for updates! Audience Reviews for Surga Yang Tak Dirindukan There are no featured reviews for Surga Yang Tak Dirindukan because the movie has not released yet . See Movies in Theaters
review film surga yang tak dirindukan